Selasa, 06 Maret 2012

“Can disaat banjir datang”


“Berapa sekali naik?”, tanya ku.
“sepuluh ribu untuk 1 buah motor dan orangnya”.
Wah, lumayan juga pendapatan salah seoarng remaja kampong pengadang, sebut saja Arbi yang berusia 15 tahun.

Inilah kerja sampingan seorang siswa kelas 2 SMP negeri 1 sekayam ini, disaat banjir datang jalan yang menghubungkan antara kampong kami dan kampong berikutnya seperti dusun Munyau, Ruis, Sotok, Setogor, Keladang, Kubig, sungai Ima dan dusun – dusun lainnya menjadi terputus akibat banjir. Jadi warga kesulitan untuk lewat karena air yang menggenangi tingginya hamper 1 meter, atau sepinggang orang dewasa.

“udah berapa yang lewat ?”….. Tanya ku lagi.
Arbi menjawab, “ dari jam 08.00 pagi hingga sekarang mungkin udah 40 orang dan motor  yang lewat “.
Busyet… berarti udah 400riburupiah ditangannya, lumayan juga penghasilan seorang siswa smp ini, padahal modalnya Cuma rakit dari tumpukan bamboo dan kayu apung serta diatasnya diberipapan yang disusun kira – kira 5 keping agar motor tidak oleng ketika rakitnya berjalan. Kapasitas rakitnya juga luar biasa, bias menampung 3 motor sekaligus.

Tidak semua bencana membawa musibah, contohnya saudara Arbi dan keluarganya yang mendapat rejeki ketika banjir datang, tetapi ada juga yang terkena musibah karena rumahnya terendam banjir…

2 komentar:

  1. Van, cara bercerita yang sangat renyah, langsung dari TKP,tidak bertele-tele. Salam dari Loncek

    BalasHapus
  2. Nasib yang sama, Saya senang dengan cara Ifan bercerita. Salam dari sesama peserta beasiswa BBM, Merakai, Kab Sintang.

    BalasHapus